Now US strikes Iran-backed militia in the Iraq

Now US strikes Iran-backed militia in the Iraq. AS menjelaskan pasukannya sudah lakukan gempuran di Irak pada tiga sarana yang dipakai oleh milisi yang disokong Iran.

Gempuran “seimbang” itu menarget “barisan milisi Kataib Hizbullah dan barisan yang lain berafiliasi dengan Iran”, kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin.

Ia menjelaskan gempuran akurat itu adalah “tanggapan langsung” pada gempuran pada AS dan sekutu koalisinya di Irak dan Suriah.

Beberapa personil militer AS cedera dalam gempuran rudal pada pangkalan udara di Irak barat minggu kemarin.

Beberapa petinggi menjelaskan mereka “jalani penilaian untuk luka otak traumatis”.

Instruksi Pusat militer AS (CentCom) menjelaskan di saat itu jika milisi yang disokong Iran menarget pangkalan udara Al Asad. Yang memuat pasukan Amerika, dengan rudal balistik dan roket.

Sebuah barisan yang menyebut dianya Perlawanan Islam di Irak akui bertanggungjawab atas gempuran tersebut.

Menurut Institut Peraturan Timur Dekat Washington yang berbasiskan di AS. Barisan itu muncul di tahun akhir 2023. Dan terbagi dalam kelompok-kelompok membawa senjata yang berafiliasi dengan Iran dan bekerja di Irak. Mereka sudah mengeklaim gempuran lain pada pasukan AS pada beberapa minggu paling akhir.

Now US Pada sebuah pengakuan, Austin beri pujian “profesionalisme” personil militer AS saat berencana dan lakukan gempuran terkini di Irak sebagai sisi dari usaha “agar semakin membedah dan merendahkan ISIS [kelompok Negara Islam].”

Austin mengutamakan jika ia dan Presiden AS Joe Biden “tidak sangsi ambil perlakuan yang dibutuhkan” untuk bela kebutuhan Amerika.

Kami seutuhnya siap untuk ambil perlakuan selanjutnya buat membuat perlindungan masyarakat dan sarana kami. Kami mengatakan ke beberapa kelompok ini dan sponsor mereka di Iran agar selekasnya hentikan beberapa serangan ini,” ucapnya.

Now US strikes Iran-backed militia in the Iraq

Now US strikes Iran-backed militia in the Iraq

Dalam pengakuan terpisahkan, CentCom menjelaskan gempuran itu dilaksanakan pada jam 00:15 waktu di tempat (21:15 GMT Selasa) sebagai respon atas gempuran – diantaranya – pada pangkalan udara Al Asad di Irak barat pada 20 Januari.

“Gempuran ini menarget basis, penyimpanan, dan lokasi training [Kataib Hizbullah] untuk roket, rudal, dan kekuatan gempuran UAV satu arah,” kata CentCom.

Militer AS tidak memberi perincian berkenaan lokasi sarana milisi sebagai target di Irak.

Gempuran hari Sabtu pada pangkalan udara Al Asad terjadi sesudah gempuran pesawat tidak berawak AS di Bagdad awalnya bulan ini yang tewaskan seorang pimpinan milisi pro-Iran.

Pasukan AS di Irak dan Suriah sudah terserang beberapa puluh kali oleh militan yang bersekutu dengan Iran semenjak perang Israel-Gaza diawali di bulan Oktober.

Militer AS dan sekutunya – termasuk Inggris – sudah lakukan interferensi untuk hentikan gempuran rudal Houthi pada pelayaran internasional di Laut Merah.

Washington dan London sudah lakukan gempuran pada Houthi – barisan pemberontak support Iran yang kuasai beberapa daerah barat Yaman.

Di hari Rabu, CentCom menjelaskan pasukan AS sudah lakukan gempuran lain pada dua rudal anti-kapal Houthi “yang diperuntukkan ke Laut Merah sisi selatan dan siap-siap untuk dikeluarkan”.

“Pasukan AS mengenali rudal-rudal itu di daerah yang terkuasai Houthi di Yaman dan mengaitkan jika rudal-rudal itu adalah teror untuk kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di daerah itu. Pasukan AS selanjutnya serang dan merusak rudal-rudal itu untuk bela diri,” tambah CentCom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *