Now Man United vs Liverpool in the Results: Score 8-0

Now Man United vs Liverpool in the Results: Score 8-0. Man United memperlihatkan keteguhan versus Liverpool, Bayern kalah kembali, semakin banyak
Ini ialah awalnya bulan April, dan keceriaan terus tiba di sepak bola Eropa saat kita meng ikuti semua pemburuan gelar dan pemburuan Liga Champions sampai usai. Laga besar akhir minggu ini melihat Man United merusak keinginan gelar Liverpool dengan hasilnya seimbang di kandang sendiri atas pesaing mereka yang terbang tinggi. Di Bundesliga Jerman , ketidakberhasilan terkini Bayern Munich bermakna Bayer Leverkusen (yang tak pernah kalah dalam 41 laga di semua persaingan musim ini) dapat raih gelar liga pertama mereka akhir minggu kedepan bahkan juga saat sebelum mereka bermain. Bukan lokasi yang jelek untuk didatangi Xabi Alonso dan Co., kan?

Pada tempat lain, ada point perbincangan untuk Arsenal (yang tetap manfaatkan Kai Havertz di baris depan), Roma (yang manfaatkan legenda club Daniele De Rossi), Athletic Klub (yang mencatat kemenangan monumental di Copa del Rey. ) dan Tottenham, yang usahanya untuk finish 4 besar jadi berlanjut secara cepat.


Jurgen Klopp akan suka jika team Liverpoolnya tidak berjumpa Erik Ten Hag dan Manchester United kembali musim ini. Melupakan kekalahan 4-3 di perempat final Piala FA, dan gol terlambat Amad Diallo, dalam laga yang bersaing. Tetapi dua tatap muka liga antar-klub – hasil seimbang 0-0 di bulan Desember, dan hasil seimbang 2-2 di hari Minggu – cuma hasilkan dua point untuk Liverpool. Walaupun team bimbingan Klopp mempunyai keunggulan kumulatif dalam soal Prediksi Gol (6,33 sebanding 1,61), tendangan ke gawang (62 sebanding 16) dan shooting pas target (16 sebanding 7).

Now Man United vs Liverpool in the Results: Score 8-0

Hari Minggu dapat secara gampang menyaksikan mereka unggul tiga atau 4 gol di set pertama, tetapi ini ialah olahraga yang kerap memberi hukuman kekeliruan. Ini berlaku baik pada penuntasan akhir yang tidak pas — Klopp selanjutnya menjelaskan jika beberapa pemainnya “tergesa-gesa” — dan kekeliruan seperti umpan Jarell Quansah yang mengakibatkan gol pengimbang Bruno Fernandes pada awal set ke-2 , yang bikin rugi. pemirsa Old Trafford kembali hidup.


Kekeliruan Quansah ialah kram otak yang berlebihan, tidak ada fungsinya menunjukkan ke pemain —  ia mengetahui kekeliruan apa yang ia kerjakan. Selanjutnya di set ke-2 , kurang kuatnya pertahanan yang berbuntut pada gol Kobbie Bermainoo membuat geram Klopp yang ada di tepi lapangan karena itu ialah kekurangan kelompok. Walau demikian, ke-2  kasus itu memerlukan penuntasan yang spesial untuk bisa diubah menghasilkan gol, dan itu ialah bukti kualitas yang ditampilkan Bruno dan Bermainoo: menantang pribadi lebih kurang kuat, Liverpool mungkin lolos.

Updated: April 9, 2024 — 3:55 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *