Now HIV/AIDS Rate in the Bengkulu due to LGBT Behavior

Now HIV/AIDS Rate in the Bengkulu due to LGBT Behavior HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh kita dengan cara menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, maka sistem kekebalan tubuh kita akan semakin lemah sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. HIV yang tidak diobati akan akan terus berkembang menjadi kondisi serius yang biasa disebut AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

AIDS merupakan tahap yang akhir dari terjadinya infeksi HIV. Pada tahap akhir ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi benar-benar akan hilang.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, dan air susu ibu. Perlu dicatat bahwa, HIV tidak bisa menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik ya.

HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan tetap berada di dalam tubuh penderita seumur hidup. Meskipun sampai saat iini belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, namun sudah ada obat yang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita yang lebih lama.

Now HIV/AIDS Rate in the Bengkulu due to LGBT Behavior

Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Provinsi Bengkulu melonjak pada tahun 2024. Dinas Kesehatan setempat menyebut penyebab tingginya kasus HIV di Bengkulu didominasi oleh seks bebas yang dilakukan oleh kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dengan kategori Lelaki dengan Lelaki (LSL).

“Kasus positif virus HIV paling banyak didominasi oleh kaum LGBT dan (LSL), sebanyak 70 orang,” kata Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian di Kota Bengkulu, Selasa (17/9/2024).

Untuk itu, saat ini pihaknya terus melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan untuk mengantisipasi bertambahnya kasus HIV di Provinsi Bengkulu. Pasalnya, sejak Januari hingga Agustus 2024, sudah tercatat 126 orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Bengkulu dan berpotensi bertambah.

Ruslian mengatakan dari 126 orang yang terinfeksi HIV tersebut, 89 orang di antaranya sudah mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dalam pengawasan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Jumlah kasus HIV tertinggi di Provinsi Bengkulu terdapat di Kota Bengkulu sebanyak 90 kasus, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 14 kasus, Kabupaten Kepahiang sebanyak tujuh kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak enam kasus, Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak enam kasus, dan Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak lima kasus.

Selain itu, di Kabupaten Mukomuko terdapat dua kasus, Kabupaten Lebong satu kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah satu kasus, sedangkan di Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur belum ditemukan kasus HIV.

Imbauan Hidup Sehat
Oleh karena itu, Ruslian meminta masyarakat untuk menghindari perilaku seks bebas, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian, dan tidak mengkonsumsi narkoba.

Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga hidup sehat dan khusus untuk penderita agar menghindari kontak dengan pasangan agar penderita tidak bertambah, kata Ruslian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *