Now Indonesia Territory Most Influenced by China

Now Indonesia Territory Most Influenced by China Pusat Studi Ekonomi dan Hukum Eksekutif Jakarta (CELIOS) baru saja merilis sebuah analisis berjudul “Indeks Provinsi Tiongkok-Indonesia”, yang menganalisis pengaruh Tiongkok di 38 provinsi di Indonesia.

Laporan ini mencakup delapan sektor utama, termasuk akademisi, media, kebijakan luar negeri, ekonomi, politik lokal, masyarakat, penegakan hukum, dan teknologi.

Muhammad Zulfikar Rakhmat, Direktur Desk China-Indonesia CELIOS, mengungkapkan bahwa mayoritas pengaruh China masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Jakarta merupakan memimpin dengan skor pengaruh sebesar 31,8 persen, diikuti oleh Jawa Tengah dengan skor 29,5 persen. Temuan ini menggarisbawahi fokus strategis China pada Jawa sebagai pusat keterlibatan mereka di Indonesia.

Dari sini kami menemukan bahwa mayoritas pengaruh Tiongkok saat ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Jadi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa,“ kata Zulfikar dalam acara diskusi publik dan peluncuran CELIOS China-Indonesia Provincial Index di Jakarta, Kamis (22/8), kata Zulfikar dalam acara diskusi publik dan peluncuran CELIOS China-Indonesia Provincial Index di Jakarta, Kamis (22/8).

Zulfikar menjelaskan bahwa kehadiran China yang semakin meningkat di provinsi-provinsi di Indonesia memungkinkan mereka untuk memperluas jejak ekonomi mereka di luar Jakarta, memanfaatkan sumber daya dan pasar lokal di berbagai daerah.

Kemudian dengan peluang yang beragam, setiap provinsi menawarkan peluang besar di bidang pertanian, pertambangan, pariwisata, dan manufaktur, selaras dengan strategi ekonomi China yang lebih luas, jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa interaksi langsung dengan pemerintah daerah membantu China mengatasi birokrasi pemerintah pusat, memfasilitasi kemitraan yang lebih efektif dan lancar dengan pemerintah daerah.

Now Indonesia Territory Most Influenced by China

Tentu saja hal ini memungkinkan China untuk memperluas pengaruh ekonominya di Indonesia dengan lebih efisien. “Interaksi yang efisien dengan keterlibatan langsung dengan provinsi membantu China melewati birokrasi pemerintah pusat,” katanya.

Daftar Perusahaan Malaysia hingga China yang Membuat Industri Petrokimia Indonesia Merana

Sebelumnya, industri petrokimia mengalami masa-masa sulit akibat serbuan barang impor dumping sejak 7 tahun lalu yang tidak digubris oleh Kementerian Keuangan.

Padahal plastik merupakan produk yang sering digunakan masyarakat di Indonesia. Mulai dari kemasan makanan dan minuman hingga peralatan rumah tangga selalu menggunakan plastik sebagai bahan bakunya. Sebagai contoh, bahan baku kemasan plastik, Polyethylene Terephthalate (PET), 70% di antaranya masih diimpor.

Sekretaris Eksekutif Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Farhan Aqil Syauqi mengatakan industri PET sedang dalam tekanan yang luar biasa saat ini. Pasalnya, selama 7 tahun industri ini sudah meminta perlindungan kepada pemerintah akibat praktik dumping, namun seakan-akan dibiarkan mati suri.

Selama 7 tahun kami meminta bantuan kepada pemerintah atas praktik dumping PET yang dilakukan China, pemerintah tidak pernah mendengarnya. Rekomendasi KADI tidak digubris oleh Ibu Sri Mulyani, seakan-akan industri ini dibiarkan mati. Sekarang plastik hilir kita juga menderita akibat impor plastik dumping. Anggota industri PET kita terjepit tidak bisa ekspor karena negara memproteksi pasarnya dan pasar dalam negeri dibanjiri produk impor yang murah, ujar Farhan, Rabu (21/8/2024).

Farhan mengungkapkan bahwa sudah ada perusahaan yang tutup sejak praktik dumping diperbolehkan. Beberapa industri sudah mulai mematikan mesin-mesinnya, pertanda ingin tutup. Jika dibiarkan, industri PET lainnya dapat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menutup pabriknya.

“Industri ini sudah mulai berhenti. Mereka merugi, karena tidak bisa bersaing dengan produk impor yang dibanjiri. Industri PET lainnya bisa berguguran satu per satu,” kata Farhan.

Ia pun meminta pemerintah memperhatikan industri PET dalam negeri dan mengabulkan rekomendasi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) atas Laporan Hasil Penyelidikan Anti Dumping terhadap Impor Polyethlene Terephthalate (PET) dari Malaysia.

“Kita tidak butuh insentif. Insentif diperlukan jika industri sudah bagus dan bisa bersaing dengan produk luar negeri di pasar ekspor. Yang kita butuhkan adalah penyediaan pasar dalam negeri untuk industri dalam negeri. Selama 7 tahun kami dicampakkan oleh Ibu Sri Mulyani karena PMK Anti Dumping PET tidak kunjung diterbitkan,” kata Farhan.

Daftar Perusahaan Asing yang Melakukan Dumping

Berdasarkan Laporan Hasil Penyelidikan Anti Dumping Atas Impor Polyethlene Terephthalate (PET) yang berasal dari Negara Malaysia, Korea, dan China, berikut perusahaan-perusahaan asing yang melakukan dumping :

Malaysia

1. PT Recron (Malaysia) Sdn, Bhd = Marjin Dumping 3%

2. Perusahaan lainnya = Marjin Dumping 3%

Korea

1. KP Chemtech Corporation = Marjin Dumping 4,8%

2. Kolon Industries Inc = Marjin Dumping 8,6%

3. Perusahaan Lotte Chemical Corporation = Marjin Dumping 5,9%

4. SKC Co Ltd = Marjin Dumping 5,9%

5. Toray Advanced Materials Korea Inc = Marjin Dumping 5,9%

6. Huvis Corporation = Marjin Dumping 5,9%

7. Perusahaan lainnya = Marjin Dumping 8,6%

China

1. Perusahaan SINOPEC Shanghai Petrochemical Company Limited = Marjin Dumping 16,8%

2. PT China Jinshan Associated Trading Corporation = Marjin Dumping 16,8%

3. Far Eastern Industries (Shanghai) Ltd = Marjin Dumping 5,6%

4. Perusahaan Dragon Special Resin (Xiamen) Co Ltd = Marjin Dumping 26%

5. China Resources Packaging Materials Co, Ltd = Marjin Dumping 15,2%

6. Zhuhai China Resources Packaging Materials Co, Ltd = Marjin Dumping 15,2%

7. Zhejiang Wankai New Materials Co, Ltd = Marjin Dumping 15,2%

8. Hainan Yisheng Petrochemical Co, Ltd = Marjin Dumping 15,2%

9. Shanghai Hengyi Polyester Fiber Co, Ltd = Marjin Dumping 15,2%

10. Zhejiang Hengyi Petrochemical Co, Ltd = Marjin Dumping 15,2%

11. Perusahaan lainnya = Marjin Dumping 26%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *