Now Hasto PDIP Spreads Hoax to Jokowi About Law Enforcers

Now Hasto PDIP Spreads Hoax to Jokowi About Law Enforcers Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah klaim Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan bahwa dirinya mendengar rekaman video yang berisi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang ingin menggunakan hukum dan membisiki sejumlah penegak hukum.

Ia mengatakan Hasto memotong ucapan Jokowi dalam sebuah acara, sehingga menimbulkan asumsi yang salah.

Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Pak Hasto Kristiyanto bahwa Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu, kata Ari kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

“Apalagi narasi tersebut disertai dengan drama pemutaran rekaman video yang katanya suara Presiden Jokowi,” lanjutnya.

Now Hasto PDIP Spreads Hoax to Jokowi About Law Enforcers

Dia menjelaskan, rekaman video yang diperlihatkan Hasto kepada awak media itu merupakan potongan pidato atau sambutan Jokowi dalam pembukaan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di SICC Sentul pada 13 November 2019 lalu.

Ari mengatakan pidato Jokowi dapat diakses secara terbuka dan diliput oleh media.

“Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditayangkan secara tidak utuh sehingga dapat menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak benar,” jelasnya.

Ari mengatakan, maksud dari pernyataan Jokowi dalam acara tersebut adalah meminta agar tidak ada pihak yang bermain-main dan menghalangi agenda besar pemerintah selama lima tahun ke depan. Salah satunya adalah penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kinerja ekspor dan impor.

Dalam sambutannya, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum untuk tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku usaha yang melakukan inovasi untuk kemajuan Indonesia, kata Ari.

Tanggapan Grace Natalie

Hal senada juga disampaikan oleh Staf Khusus Presiden, Grace Natalie. Ia merasa heran dengan PDIP yang kerap memfitnah Jokowi.

“Baru kemarin memfitnah Pak Jokowi mau merebut PDIP, hari ini keluar fitnah baru bahwa Pak Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi,” kata Grace saat dikonfirmasi.

Ia meminta masyarakat untuk mengecek dan mendengarkan pidato lengkap Jokowi pada pembukaan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di SICC Sentul pada November 2019 lalu.

“Silakan masyarakat mengecek sendiri. Transkrip pidato lengkapnya bisa diakses oleh siapa saja di website Sekretariat Kabinet. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” katanya.

Grace juga meminta Hasto untuk tidak menyebarkan hoaks kepada publik. Ia kemudian menyentil Hasto untuk fokus pada kasus Harun Masiku yang tengah bergulir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Daripada blunder terus menerus, menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan data, mungkin akan lebih baik jika Pak Hasto fokus saja pada kasus Harun Masiku,” pungkas Grace.

Hasto PDIP Putar Rekaman Suara Dugaan Jokowi Mobilisasi Penegak Hukum

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku menerima rekaman suara yang disebutnya berisi pernyataan dan arahan khusus yang diduga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para penegak hukum untuk melakukan upaya-upaya penekanan atau intimidasi.

Lantas, Hasto memutar rekaman tersebut kepada awak media usai menghadiri upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79 di Lapangan Parkir Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Dalam rekaman yang diputar Hasto melalui telepon genggamnya, terdengar suara yang mirip dengan Presiden Jokowi. Suara itu terdengar seperti Jokowi sedang memberikan arahan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, dan Kepolisian untuk melakukan upaya-upaya di luar penegakan hukum yang semestinya.

Hasto ditanya mengenai rekaman ini ketika ditanya mengenai tanggapannya mengenai dinamika politik di Pilgub DKI Jakarta, di mana Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menarik dukungan yang sebelumnya diberikan kepada Anies Baswedan.

Ya itu bukan kebiasaan Bang Surya Paloh, tapi itu hak berdaulat Partai NasDem, kami tidak mengintervensi, katanya.

Hasto menilai masyarakat pasti melihat keputusan NasDem tersebut sebagai hal yang di luar kebiasaan. Hasto menduga ada upaya untuk mencoba menekan Surya Paloh dan Partai NasDem.

Ini bagian yang kami lihat dari berbagai upaya yang mencoba menekan, kata Sekjen PDIP itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *