Now Mattresses Anti-Sex in the Olympics Paris, Effective?

Now Mattresses Anti-Sex in the Olympics Paris, Effective? Kasur anti-seks yang terbuat dari kardus untuk para atlet menjadi viral menjelang pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Sejumlah atlet bahkan menjajal kekuatan kasur tersebut dengan melompat-lompat dan berguling-guling di atasnya. Sejumlah atlet yang menjajal kekuatan kasur Olimpiade 2024 adalah Tom Daley (Inggris Raya), Rhys McClenaghan (Irlandia), dan Evy Leibfarth (Amerika Serikat).

Dikutip dari Marca, kasur yang terbuat dari kardus sempat viral di Olimpiade Tokyo 2020. Kasur tersebut secara viral disebut sebagai ‘kasur anti-seks’. Kasur tersebut terbuat dari kardus untuk mencegah para atlet melakukan hubungan seks di wisma atlet.

Dalam sebuah video yang diunggah melalui TikTok, Daley menegaskan bahwa kasur kardus untuk para atlet Olimpiade 2024 sangat kuat, tidak seperti rumor yang beredar.

“Ini adalah kardus, seperti yang Anda lihat, ini seperti kotak. Ini sangat kuat. Ya, mereka lulus tes [kekuatan]. Itu adalah berita bohong [soal kasur yang tidak kuat],” kata Daley.

Berdasarkan informasi dari media sosial resmi Olimpiade, kasur tersebut ‘berkelanjutan’ dan bahannya 100 persen dibuat di Prancis.

Now Mattresses Anti-Sex in the Olympics Paris, Effective?

Ranjang kasur tersebut terdiri dari tiga modul yang memungkinkan para atlet untuk memilih tingkat kekencangan kasur dan rangkanya dapat diperpanjang berdasarkan ukuran tubuh atlet.

Olimpiade Paris 2024 akan dibuka pada 26 Juli dan berlangsung hingga 11 Agustus.

Ranjang rusak untuk buktikan klaim anti-seks, atlet Israel minta maaf

Seorang atlet Israel meminta maaf setelah sebuah video yang dibuat bersama timnya yang dimaksudkan untuk membuktikan ranjang anti-seks berakhir dengan polemik.

Pada Olimpiade Tokyo, Airweave memperkenalkan tempat tidur kardus yang akan ditempatkan di kompleks Olympic Village.

Menurut pihak penyelenggara, tujuan mereka adalah untuk menggunakan bahan yang dapat didaur ulang setelah Olimpiade dan Paralimpiade berakhir.

Meskipun banyak yang memuji inovasi tersebut, namun tidak sedikit pula yang menguji kekuatannya. Terutama setelah muncul klaim bahwa tempat tidur itu tidak dirancang untuk seks.

Sekelompok atlet Israel, termasuk pemain bisbol kelahiran AS, Ben Wanger, mengunggah video di TikTok saat mereka melompat di atasnya.

Dalam video tersebut, Wanger dan delapan atlet lainnya melompati tempat tidur tersebut hingga rusak.

Dalam video tersebut, Wanger awalnya mencoba melompati ranjang tersebut seorang diri, kemudian secara bertahap bertambah menjadi sembilan orang.

Media setempat melaporkan bahwa Wanger langsung menghapus tayangan tersebut karena diminta oleh Komite Olimpiade Israel.

Tidak hanya itu. Dilansir World of Buzz Jumat (30/7/2021), sang pelempar bola mengunggah sebuah video permintaan maaf.

“Kami tidak bermaksud menyinggung siapa pun. Kami hanya menunjukkan betapa kuatnya tempat tidur di Desa Olimpiade,” jelasnya.

Wanger berkilah, tempat tidur yang mereka gunakan dalam tayangan TikTok tersebut merupakan kasur tambahan di kamar mereka.

“Kasur itu didaur ulang. Kami menikmati tidur di sana, dan saya rasa ide ini bagus untuk Olimpiade edisi mendatang,” ujarnya.

Ia kemudian memuji Jepang yang telah memberikan pelayanan terbaik sejak Olimpiade Tokyo dibuka pekan lalu.

Wanger mengatakan bagaimana ia dan rekan-rekan senegaranya menikmati keramahan dan kesigapan “Negeri Sakura” selama Olimpiade berlangsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *